Tata Surya dan Teori-Teorinya

November 8, 2013 at 2:36 pm (Uncategorized)

PENGERTIAN TATA SURYA

Tata Surya adalah kumpulan benda-benda langit yang terdiri dari sebuah bintang besar yang disebut matahari, dan semua objek yang terikat oleh gaya grafitasinya. Objek-objek tersebut adalah delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima planet kerdil, 173 satelit alami yang telah diidentifikasi, dan jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet) lainnya. Tata Surya (Solar System) atau yang juga disebut keluarga matahari (The sun and its family) adalah suatu sistem yang teridiri dari Matahari sebagai pusar Tata Surya itu dan di kelilingi dengan planet-planet, komet (bintang berekor), meteor (bintang beralih), satelit, dan asteroid.

1.Teori Nebule (Teori Kabut)

dikemukakan oleh Immanuel Kant (1749-1827) dan Piere Simon de Laplace (1796) Matahari dan planet berasal dari sebuah kabut pijar yang berpilin di dalam jagat raya, karena pilinannya itu berupa kabut yang membentuk bulat seperti bola yang besar, makin mengecil bola itu makin cepat putarannya. Akibatnya bentuk bola itu memepat pada kutubnya dan melebar di bagian equatornya bahkan sebagian massa dari kabut gas pada menjauh dari gumpalan intinya dan membentuk gelang-gelang di sekeliling bagian utama kabut itu, gelang-gelang tersebut kemudian membentuk gumpalan pada, nah inilah yang disebut planet-planet dan satelitnya. Sedangkan bagian tengah yang berpijar tetap berbentuk gas pijar yang kita lihat sekarang sebagai matahari.

2.Teori Planetesimal

dikemukakakn oleh Ahli Geologi Thomas C. Chamberlin (1843-1928) dan Seorang Astronom Forest R. Moulton (1872-1952) Tata Surya kita terbentuk akibat adanya bintang lain yang lewat cukup dekat dengan Matahari, pada masa awal pembentukan Matahari. Kedekatan tersebut menyebabkan terjadinya tonjolan pada permukaan matahari, dan bersama proses internal matahari, menarik materi berulang kali dari matahari. Efek gravitasi bintang mengakibatkan terbentuknya dua lengan spiral yang memanjang dari matahari.

3.Teori Pasang Surut

dikemukakan oleh Dua Orang yang Berasal dari Inggris yaitu Sir James Jeans (1877-1946) dan Harold Jeffreys (1891) Planet dianggap berbentuk karena mendekatnya bintang lain kepada matahari. Keadaan yang hampir bertabrakan menyebabkan tertariknya sejumlah besar materi dari matahari dan bintang lain tersebut oleh gaya pasang surut bersama mereka yang kemudian terkondensasi menjadi planet.

Setelah Bintang itu berlalu dengan gaya tarik bintang yang besar pada permukaan matahari terjadi proses pasang surut seperti peristiwa pasang surutnya air laut akibat gaya tarik bulan. Sebagian massa matahari itu membentuk cerutu itu terputus-putus membentuk gumpalan gas di sekitar matahari dengan ukuran yang berbeda-beda, gumpalan itu membeku dan kemudian membentuk planet-planet.

4.Teori Awan Debu

dikemukakan oleh carl Von Weizsaeker (1940) yang Kemudian Disempurnakan oleh Gerard P Kuiper (1950) Tata Surya terbentuk dari gumpalan awan gas dan debu. Gumpalan awan itu mengalami ppemampatan, pada proses pemampatan tersebut partikel-partikel debu tertarik ke bagian pusat awan itu membentuk gumpalan bola dan mulai berpilin dan kemudian membentuk cakram yang tebal di bagian tengah dan tipis di bagian tepinya. Partikel-partikel di bagian tengah cakram itu saling menekan dan menimbulkan panas dan berpijar, bagian inilah yang menjadi matahari. Sementara bagian yang luar berputar sangat cepat sehingga terpecah-pecah menjadi gumpalan yang lebih kecil, gumpalan kecil ini berpilin pula dan membeku kemudian menjadi planet-planet.

5.Teori Bintang Kembar oleh Fred Hoyle (1915-2001)

Tata Surya kita berupa dua bintang yang hampir sama ukurannya dan berdekatan yang salah satunya meledak meninggalkan serpihan-serpihan kecil. Serpihan itu terperangkap oleh gravitasi bintang yang tudak meledak dan mulai mengelilinginya

6. Teori Big Bang

Teori Big Bang mengungkapkan kalau bumi dan tata surya terbentuk dari gumpalan kabut raksasa, yang awalnya, berputar pada poros yang semestinya. Pembentukan ini berlangsung puluhan milyar tahun lalu. Lalu, bagian-bagian kecil dari gumpalan raksasa tadi terhempas keluar. Sedangkan bagian besarnya tetap berkumpul. Kemudian, gumpalan raksasa yang menggumpal seperti cakram itu meledak sangat dahsyat. Lalu, lemparan tadi membentuk nebula-nebula, yang akhirnya menjadi galaksi karena pembekuan. Bagian yang lebih kecil mengalami pendinginan dan padat, sehingga membentuk gumpalan. Gumpalan itu menjadi planet-planet, termasuk bumi. Teori ini merupakan teori yang paling terkenal dalam kaitannya dengan sejarah terbentuknya bumi. Menurut teori ini, bumi berasal dari gumpalan kabut raksasa yang berputar pada porosnya pada milyaran tahun yang lalu. Perputaran tersebut menyebabkan adanya bagian-bagian kecil yang terlempar keluar dan bagian yang besar terpusat membentuk putaran raksasa.Gumpalan dari putaran kabut raksasa tersebut akhirnya meledak dengan dahsyat yang kemudian membentuk nebula-nebula dan galaksi. Nebula-nebula tersebut membeku dan akhirnya membentuk suatu galaksi, yang kita kenal sebagai Galaksi Bima Sakti saat ini. Sedangkan gumpalan yang ringan dan telempar keluar tadi akhirnya juga membeku dan membentuk planet-planet kecil, salah satunya adalah bumi.

7.teori terbaru

Dari jurnal science mempublikasikan teori terbentuknya bumi oleh pakar geokimia, Caroline Fitoussi dan Bernard Bourdon dari Ecole Normale Superieure de Lyon Prancis. Mereka berpendapat bahwa bumi terbentuk dari campuran meteorit. Dalam penelitiannya, Fitoussi dan Bourdon membandingkan isotop rimiti batuan bumi dengan dua jenis batuan meteorit, yakni enstantite chondrite dan enstatite achondrite.

Selain itu, dibandungkan pula dengan batuan bulan, Chondrite sendiri merupakan jenis meteorit yang belum pernah mengalami diferensiasi. Sedangkan enstatie chondrite merupakan jenis meteorit yang kaya akan mineral enstatite. Kesimpulan analisis ini, bumi dan bulan mempunyai persamaan, dan kemungkinan material bulan bercampur dengan material di mantel bumi, sebelum bulan itu terbentuk

Permalink Tinggalkan sebuah Komentar